Jakarta,CitraNewsIndonesia — Firman Jaya Daeli bersama sejumlah warga masyarakat Kepulauan Nias di Jakarta bertemu dengan Dirut PLN Sofyan Basir di Kantor Pusat PLN.Untuk menyampaikan aspirasi warga masyarakat Kepulauan Nias mengenai permasalahan kelistrikan di Kepulauan Nias, [6/6/2016]
Firman dan kawan-kawan menyampaikan keluhan dan ide, agar segera mungkin dan secepatnya mengatasi dan menyelesaikan permasalahan PLN di Pulau Nias, yang sudah beberapa hari gelap gulita tanpa
penerangan dan lumpuhnya perekonomian masyarakat Kepulauan Nias.
Dirut PLN menjelaskan dan menguraikan kebijakan dan langkah-langkah konkrit yang sudah, sedang, dan akan ditempuh PLN, dengan mengerahkan sebanyak mungkin mesin genset dari berbagai daerah terdekat untuk dibawa ke Kepulauan Nias.
Ada yang melalui Sibolga jika jalur darat dan ada yang langsung ke Kepulauan Nias dengan jalur angkutan udara (Hercules). Ada sebagian yang sudah tiba , ada yang sedang dalam perjalanan dan ada yang akan segera dikirim ke Kepulauan Nias, mesin tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat, dll.
Sofyan Basir menambahkan bahwa Jajaran Pemerintah Pusat dibawah koordinasi Presiden RI melalui Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, jajaran PLN,
jajaran TNI melalui Panglima TNI dan Pangdam I BB serta Polri melalui Kapolri dan Kapolda Sumut terus bekerja mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
Menurutnya sementara ini akan memenuhi 13 MegaWatt (MW) dalam beberapa hari ini di Kepualauan Nias. Selanjutnya menjadi 40 s/d 50 MW dengan menyediakan pembangkit sendiri di Kepulauan Nias dengan tenaga batubara yang berasal dari sejumlah daerah, salah satunya dari Bengkulu.
Lebih lanjut Dirut PLN mengatakan bahwa pihaknya akan membangun infrastruktur kelistrikan di Kepulauan Nias, seperti travo, kabel-kabel, dll. Dengan demikian PLN akan memutus ikatan kerja sama dengan perusahaan APR yang selama ini mengendalikan arus penerangan kelistrikan dan yang telah melakukan pemutusan dan penghentian secara sepihak akan operasi kelistrikan di Kepulauan Nias yang sudah mati padam total beberapa hari ini.
Kini dan ke depan, warga masyarakat daerah Kepulauan Nias harus dilindungi, dilayani dan difasiltasi. Hal inilah yang diutamakan sehingga jangan ada warga masyarakat dan daerah yang jadi “korban” dan tersandera akibat hubungan korslet para pihak yang tidak bertanggung-jawab, tegasnya.
[Afly/Antonius]
UKW 2018