TANGSEL | Citranewindonesia.com– Walau baru berdiri namun kinerja organisasi Gerakan Persaudaraan Masyarakat Nias Indonesia (GERMANI) patut diapresiasi, bagaimana tidak, organisasi yang di ketuai oleh Ferinudin Zai, S.Th ini telah menunjukkan kepedulian sosialnya yang tinggi dengan membantu memperjuangkan hak warga Nias Ina Billy Lawolo saat menjalani proses persalinan di sebuah Puskesmas Tangerang Selatan di wilayah Banten.
Saat Ina Billy melahirkan di Puskesmas yang tak mau disebutkan tersebut terdapat hal menarik dan menjadi sorotan dari perilaku salah satu oknum tenaga medis yang terkesan tidak terbuka kepada pasien ( Ina Billy Lawolo) terkait adanya kebijakan Walikota Tangerang Selatan di wilayah mereka, bahwa setiap warga yang beridentitaskan wilayah itu mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dari Pemerintah Daerah (Pemda) bagi warga tak mampu.
Oknum medis ini berusaha mengaburkan kebijakan Walikota itu, dengan berbagai alasan yang tidak logis dan terkesan mengada-ada dengan mengatakan bahwa yang di gratiskan hanyalah biaya vaksin sebesar 3,7 juta rupiah, selebihnya di bayar.!
Sementara menurut pengakuan pasien Ina Billy, ia tidak disuntikan
vaksin tersebut dan tidak mungkin harga vaksin sebesar itu,, kalo vaksin tersebut dari pemerintah tidak mungkin dibayar, pasti gratis. Pertanyaannya kenapa di Puskesmas ini harus dibayar ” katanya”
Oknum medis ini tetap membebankan biaya persalinan kepada pasien Ina Billy Lawolo sebesar 1,3 juta rupiah yang seharusnya tanpa bayar alias gratis karena pasien ber-KTPkan Tangerang Selatan.
Suami Ina Billy menjelaskan kepada oknum tenaga medis dan mencoba mengklaim Kebijakan Walikota mereka tersebut bahwa istrinya berhak mendapatkan pelayanan kesehatan gratis yang dimaksud.
Suami Ina Billy menunjukkan draft (Kartu Keluarga) yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) sebagai bukti autentikasi bahwa mereka adalah warga yang sah dari daerah tersebut dan berhak mendapatkan program pelayanan kesehatan gratis dari Pemda (pemerintah daerah) namun oknum medis ini mengatakan mereka sudah mencari secara online data pasien (Ina Billy) tetapi tidak diketemukan “ujarnya”
Suami Ina Billy mengaku sedikit kesulitan karena istrinya melahirkan dipertengahan bulan dan belum tiba waktunya gajian. Bagi dia tidak ada pilihan lain, selain mengupayakan seluruh biaya persalinan yang diminta oknum medis tersebut agar istri dan anaknya bisa keluar dari Puskesmas.
Suami Ina Billy adalah salah satu koordinator yang membidangi pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada organisasi Gerakan Persaudaraan Masyarakat Nias Indonesia ( GERMANI), menyampaikan permasalahan yang mereka alami kepada Ketua Umum organisasi (GERMANI) Ferinudin Zai, S. Th agar sekiranya segera mendapatkan solusi yang terbaik ” tuturnya”
Mendengar masalah yang dialami, Ketua Umum GERMANI Ferinudin Zai yang berprofesi sebagai jurnalis ini dan telah menggeluti dunia jurnalistik selama dua belas tahun lamanya mendatangi Kantor Dinas Kesehatan untuk mengkonfirmasi kebijakan Walikota terkait pelayanan kesehatan gratis bagi warganya.
Ferinudin Zai panggilan sehari-hari nya Ama David Zai menemui Ibu Lia Kepala Seksi (Kasi) Dinas Kesehatan yang membidangi KIS ( Kartu Indonesia Sehat) dan mengkonfirmasi masalah yang di alami Ina Billy Lawolo. Berdasarkan dokumen yang ditunjukkan berupa fotokopi Kartu Keluarga, Kasie Dinkes melakukan verifikasi data dan menyatakan bahwa data pasien Ina Billy valid sebagai warga daerah sini, dan berhak mendapatkan fasilitas layanan kesehatan gratis dari pemerintah, selain itu, ia juga mengakui kebijakan Walikota terkait pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat masih berlaku asalkan pasien tersebut berKTPkan daerah sini, dan bila terdapat oknum tenaga medis yang memberlakukan tarif kepada pasien dan tidak mengindahkan kebijakan pemerintah daerah maka keberadaannya sebagai pelayan publik perlu ditinjau ulang ” katanya”
Kasie Dinkes tersebut meminta Ama David Zai menemui Kepala Puskesmas tempat Ina Billy melahirkan agar menyampaikan bahwa permasalahan yang sedang terjadi, telah sampai ke Dinas Kesahatan “ujarnya”
Ama David Zai menemui Kepala Puskesmas dan tanpa banyak pembicaraan Kepala Puskesmas mengatakan semua biaya persalinan atas nama pasien Ina Billy Lawolo tidak dipungut biaya alias gratis, dan sudah boleh pulang ke rumah “ucapnya”
Ekspresi senyum semringah tampak pada wajah suami Ina Billy Lawolo saat diberi tahu Ama David biaya persalinan istrinya tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.
” Kami sangat berterimakasih kepada bapak Ferinudin Zai atau Ama David Zai selaku Ketua Umum GERMANI yang telah
memperjuangkan hak kami mendapatkan layanan kesehatan persalinan gratis dari pemerintah. Kalau tidak ada beliau dapat dipastikan istri saya tidak akan mendapatkan program tersebut, apalagi istri sy masih belum memiliki BPJS. Jadi
apa yang dilakukan Ketum GERMANI merupakan bukti keperdulian sosialnya terhadap sesama yang tengah dalam kesulitan” ucapnya”
Hal ini dibenarkan oleh Ama David Zai ketika dikonfirmasi terkait aksi yang dilakukannya dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami Ina Billy. Ia mengatakan aksi tersebut sudah biasa ia lakukan lama sebelum-sebelumnya, bukan hanya untuk orang Nias saja tetapi kepada siapa pun yang terzolimi hak-haknya oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
” Saya adalah salah satu orang terdepan yang akan melakukan perlawanan terhadap oknum-oknum pelaku ketidakadilan dan perampasan hak-hak orang lain. Perilaku tak terpuji itu yang dilakukan oknum selain merugikan masyarakat juga mencoreng wajah institusi dimana oknum mengabdi.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk berani melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu bahkan oknum pejabat sekalipun, jangan takut terhadap mereka, lawan dan laporkan…! Tidak ada satu orang pun yang kebal hukum karena panglima tertinggi di bangsa ini adalah hukum “tandasnya”
***