Kab. Cilacap| CitraNewsIndonesia.com – Kaum perempuan semakin hari harus semakin cerdas dan membuat gerakan baru yang bermanfaat bagi keluarga, lingkungan dan bangsa.
“Perempuan yang cerdas menjadi keinginan Raden Ajeng Kartini, dimana perempuan tidak boleh selamanya berakhir mengurus rumah tangga saja, perempuan harus berkarya seperti para pria. Perempuan bebas berekspresi, mengutarakan mimpinya, mewujudkan ide-ide kreatifnya dan menyalurkan bakat yang lain”, hal ini disampaikan oleh Anggit Adi Juwita selaku Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan kepada CNI pada saat peringatan hari Kartini, 21 April 2022 via seluler.
Anggit mengatakan, memang sekarang belum bisa berjalan dengan baik tapi pada prinsipnya kita harus tetap sadar dan bersama-sama membangun perempuan Indonesia. Negara akan berkembang manakala perempuan-perempuannya sudah cerdas dan hebat.
“Dengan perempuan yang cerdas dan hebat akan melahirkan, membesarkan dan menciptakan generasi-generasi yang cerdas dan hebat juga sebagai penerus bangsa ini, kemajuan negeri ini juga ada di tangan perempuan. Karena itu jangan pernah lelah, jangan pernah berfikir untuk berhenti mencerdaskan anak-anak, ini awal mulanya negara bisa berkembang”, lanjutnya.
Satu yang pasti walaupun kita berkarir nomor satu yang harus diperhatikan yaitu anak sebagai generasi penerus tidak bisa kita lupakan, dan juga apa yang saya alami hari ini bahwa Indonesia dalam kancah politik juga sudah memberikan porsi 30% untuk kursi perempuan. Perwakilan perempuan saat ini sudah diwajibkan, walaupun belum bisa dilakukan secara maksimal dan perempuan masih banyak PR nya apalagi untuk yang berkarir banyak waktu yang terambil oleh pekerjaannya daripada memperhatikan anak-anak yang di rumah. Perempuan bekerja itu diharapkan tidak melupakan kodratnya menjadi seorang ibu.
Perempuan dan laki-laki tidak ada bedanya untuk proses pergerakan dalam hidup suatu negara. Perempuan diberikan kelebihan yang luar biasa, manakala laki-laki yang cerdas menggunakan logika secara menyeluruh tapi perempuan diberikan anugerah menggunakan perasaan, maka saya bisa berstatemen perempuan yang hebat itu perempuan yang bisa menggunakan logika dan perasaannya dengan baik tanpa ada sesuatu yang hilang.
Menjadi seorang pemimpin negeri ini tidak harus para kaum laki-laki saja, kaum perempuan juga sudah pernah memimpin negeri ini, artinya laki-laki atau perempuan punya hak yang sama untuk menjadi pemimpin yang terpenting berkompetisi secara baik.
Ibarat kita dilahirkan katakanlah di hutan rimba jadi kita jangan takut untuk bersaing, tidak hanya dengan perempuan saja tapi juga laki-laki. Perlu kita ingat hidup adalah kompetisi maka semua adalah kontingen dalam sebuah kompetisi baik laki-laki atau perempuan. Kalau laki-laki hanya berpikir berkompetisi dengan laki-laki saja suatu saat laki-laki akan kalah dengan perempuan.
“Kita harus garis bawahi di Hari Kartini kali ini mencerdaskan generasi bangsa tidak hanya tugas pemerintah tapi dari rumah juga harus mencerdaskan anak-anak kita, memberikan pelajaran yang baik untuk menghasilkan akhlak yang baik bagi generasi muda”. Ujar Anggit.
Yos
Kepala Biro