Tangsel | Citranewsindonesia.com – Bermacam-macam agama yang ada di Indonesia, banyak pula pemikiran masyarakat yang berbeda-beda tentang kerukunan agama. Untuk itu FKUB di Tangsel ini merupakan wadah atau tempat untuk sharing atau berbagi tentang agama agar terciptanya kearifan lokal sebagai kekuatan budaya dan kekuatan agama itu sendiri serta membangun masa depan Indonesia yang lebih rukun dan damai.
Tepatnya hari ini mengadakan Dialog untuk membahas dampak Perjumpaan Lintas Agama Di FKUB Kota Tangsel dengan narasumber gereja Kristen pentakosta, secara teologis atau secara umum agar menjadi wawasan tentang situasi kerukunan di ruang Forum Kerukunan Umat Beragama(FKUB) Kota Tangerang Selatan pada hari senin, 20 maret 2023 yang berlokasi di jalan Siliwangi no. 2 kelurahan Pamulang Barat, kecamatan Pamulang Tangsel, untuk itu peran FKUB sangat penting.
Pertemuan forum lintas agama ini dihadiri oleh ketua FKUB (Drs.H.Fachrudin Zuhri, M. Si), Sekretaris FKUB (KH.Ahmad Spyan, S. Pd. I), narasumber Pendeta Dr. Agus. P. Simbolon SE, M. Pd, Bendahara (KH.Cecep Saepul Anwar), perwakilan dari tokoh-tokoh agama Katolik (Ir.Andreas S. Darma Subyakta), Kristen (Dr.Thomas Kartomo, M. th), Hindu (Drs.Ida ketut Ananta, MM), Budha (Pandita Tjhen Eddy Sastro), Konghucu (Heriyanto).
Dimana pertemuan forum ini tentang sejarah pemikiran gereja pentakosta . Dalam kajian Kristen kini tujuan orang ke Kekristenan adalah mewujudkan kebenaran dan mewartakan kebenaran, mewujudkan keadilan dan mewujudkan kebenaran. Maka agama Kristen turut berpartisipasi dengan agama lain untuk mencapai keadilan dimasyarakat diperjuangkan,dan mewujudkan perdamaian di muka bumi,penyelamatan seluruh ciptaan yang ada. Untuk mewujudkan nya itu perlu dengan dialog di forum ini.
Dalam sambutannya ketua FKUB berpesan “Untuk menjaga toleranasi dengan lingkungan terdekat dan jangan terpancing dengan provokator. ” Ucapnya.
Selain itu harapan dari Pdt. Agus P. Simbolon dalam acara ini kita bisa menyampaikan aspirasi dari gereja-gereja lain yang tentunya FKUB bisa menjembatani dengan adanya pertumbuhan gereja-gereja yang akan dijemaatkan.
Tujuan dari dialog ini adalah untuk meningkatkan kualitas interaksi dan kerukunan antar umat beragama, perbedaan antar beda agama terciptanya perdamaian, bekerjasama lintas agama.
(Maria)
Wartawan
