Tangsel | Citranewsindonesia.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Global Buildings Performance Network (GBPN) meluncurkan rencana aksi menuju bangunan nol emisi karbon di Tangerang Selatan. Dimana hal tersebut dengan memfokuskan pada strategi konservasi energi yang diterapkan dalam sektor bangunan.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie yang ditemui di tempat terpisah menyampaikan bahwa kolaborasi menjadi hal yang sangat penting dalam mewujudkan penurunan emisi karbon dan konservasi energi.
“Sinergi dan kolaborasi pemangku kepentingan kunci dibutuhkan dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Kolaborasi antar pemerintah daerah, asosiasi, pengembang, pemilik bangunan dan para ahli yang dimulai pada program ini akan menjadi sangat penting dalam pelaksanaan rencana aksi ke depannya. Terutama mendorong dukungan yang lebih luas dari masyarakat kota,” ujarnya.
Pelaksanaan rencana aksi ini kata Benyamin merupakan tahap awal penurunan karbon, sehingga rencana pembangunan Kota Tangerang Selatan bisa sejalan dengan visi berkelanjutan.
“Tujuan kami (Pemkot Tangsel-Red) tidak hanya menerapkan langkah-langkah efektif untuk efisiensi energi di gedung-gedung kami. Tetapi juga untuk mendidik dan melibatkan masyarakat di Tangerang Selatan. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran dan menjembatani kesenjangan pengetahuan sangat penting untuk upaya dekarbonisasi yang berdampak di Tangsel,” tandasnya.
Menurut Ery Wijaya PhD., Country Manager GBPN Indonesia, keterlibatan GBPN melalui upaya kolaboratif ini menekankan pada pendekatan bottom-up untuk dapat membangun proses reformasi kebijakan berbasis bukti (Evidence Based Policy).
“Pendekatan komprehensi ini penting karena memastikan bahwa rekomendasi yang kami sampaikan tidak hanya didasarkan pada data tetapi juga selaras dengan tujuan pembangunan Kota Tangerang Selatan secara lebih luas. Kami memahami bahwa pendekatan yang bersifat umum saja tidak cukup. Oleh karena itu, kami berupaya melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan para ahli di Kota Tangerang Selatan, terutama dalam konteks lingkungan perkotaan berkembang pesat dan sangat beragam,” kata Ery Wijaya.
Upaya Kolaborasi antara GBPN dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan menunjukan komitmen terhadap visi bersama mengenai pembangunan perkotaan berkelanjutan. Keberhasilan pengumpulan data dan kontribusi wawasan dari para ahli lokal memberikan landasan yang kokoh bagi pengembangan inisiatif serupa ke depannya.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan, diharapkan penerapan strategi yang direkomendasikan melalui program ini dapat memberikan dampak yang berarti bagi warga Kota Tangerang Selatan.
“Model kerja sama ini memberikan contoh yang baik di tingkat lokal bagi kota-kota lain untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan berkontribusi terhadap upaya penurunan emisi karbon nasional,” terangnya.
Lebih lanjut, kata beliau, menyadari pentingnya upaya konservasi energi pada bangunan Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah secara strategis mengintegrasikan sektor bangunan sebagai salah satu sektor kunci dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menuju Net Zero Emission (NZE) Kota Tangerang Selatan. Dalam rangka menuju kota yang siap dan adaptif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
“Agenda ini telah dimasukkan ke dalam draft Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) 2025-2045. Integrasi ini memastikan bahwa terkait dengan bangunan rendah karbon tidak akan berhenti sebagai sekedar gagasan, tetapi menjadi tujuan yang konkret dan terukur, untuk mencapai pengurangan emisi GRK sesuai komitmen ENDC dan sasaran jangka panjang emisi nol bersih paling lambat pada tahun 2060,” tutupnya.
***