Tangsel | Citranewsindonesia.com – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie berpesan kepada seluruh wisudawan dan wisudawati Tahfidz Qur’an untuk terus belajar dan berkembang mempelajari dan menjadikan Al-Qur’an sebagai teman hidup yang memberikan sinar cahaya bagi dirinya dan sekitar.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Wisuda Akbar Pondok Pesantren (Ponpes) Bait Qur’any di Aula Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Minggu (21/04/2024).
“Teruslah belajar dan berkembang, jadikan Al-Qur’an sebagai teman hidup yang selalu memberikan cahaya bagi siapa saja. Hari ini hari yang sangat istimewa bagi wisudawan dan wisudawati, para orang tua, serta para pengasuh Ponpes Tahfidz Qur’an Bait Qur’any yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan dengan predikat Tahfidz Qur’an,” ucap Benyamin.
Hadirnya lulusan para Tahfidz Qur’an juga sejalan dengan program Pemkot Tangsel dalam mencetak 1.000 sarjana Tahfidz Qur’an lewat beasiswa.
“Yang kami upayakan program beasiswa khusus bagi Tahfidz Qur’an. Kami sediakan beasiswa bagi para Tahfidz yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Mudah-mudahan ada 1.000 Tahfidz yang nantinya menjadi sarjana,” terang Benyamin.
Menurut Benyamin, pendidikan Tahfidz bukanlah pelajaran yang mudah. Untuk menjadi seorang hafidz Qur’an dibutuhkan dedikasi, disiplin dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
“Para wisudawan dan wisudawati hari ini adalah bukti nyata kekuatan semangat, ketekunan dan kekuatan iman. Kalian semua sudah menunjukkan dengan upaya keras dan doa dari kalian bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk menyelesaikan pendidikannya,” ujarnya.
Tentu dengan pencapaian ini kata Benyamin, bukan hanya kebanggaan bagi para wisudawan saja. Tetapi juga kebanggaan bagi Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
“Peran Al-Qur’an dalam kehidupan adalah fundamental, pedoman hidup yang lengkap. Melalui Al-Qur’an, kita belajar keadilan, empati, kesabaran dan pentingnya pengetahuan,” katanya.
Oleh karena itu, menghafal Al-Qur’an bukan tujuan akhir. Melainkan awal dari perjalanan memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya berharap dengan bekal tersebut, bisa menjadi pemimpin dan teladan di masyarakat. Jadilah orang yang membawa perubahan positif, yang tidak hanya dikenal sebagai penghafal Al-Qur’an tetapi sebagai penerap nilai-nilainya,” katanya
***