TANGERANG | Citranews.co.id – Korban bully di Tangerang terjadi kembali, kali ini menimpa siswi SMPN 1 Pagedangan Kabupaten Tangerang berinisial S (13 th) siswi kelas 7 SMPN 1 Pagedangan Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang,rabu (8/05/2024)
Awal mula kejadian ini bermula ketika S sedang bersih- bersih kelas bersama teman- temannya, ada beberapa siswa sengaja melemparkan binatang kodok ke arahnya tapi bisa dihindari dan binatang kodok sempat dibuang ke luar kelas, namun pelemparan kodok diulangi lagi oleh temanya hingga S sempat trauma lari sekuat tenaga sampai kaki kanannya menabrak meja guru hingga terjatuh.
S yang mempunyai pobia beberapa binatang merasakan sakit kaki kanannya yang luar biasa.
Setelah dibawa keruang UKS untuk pertolongan sementara, S dijemput orang tuanya untuk dibawa pulang karena S sudah tidak bisa berjalan,”ungkap S saat ditemui di kediamannya di Kp.Kebon Pala Rt.04 Rw 05 Desa Lengkong Kulon,Pagedangan, Tangerang.
Selanjutnya, setelah dibawa ke klinik Rontgen Puti Handiyah Serpong oleh kedua orang tuanya untuk mengecek kaki kanannya, S dinyatakan patah tulang kaki kananya, dibawah lutut dan diatas mata kaki kanannya.
Atas musibah ini S hanya bisa berbaring lemah hingga buang air kecil pun menggunakan pispot.
Kejadian ini sudah satu minggu tepatnya hari rabu tanggal 8 mei 2024 lalu, dan beberapa hari yang lalu dari pihak wali kelas sudah datang kerumah saya berikut para orang tua yang melakukan bully untuk musyawarah dalam pananganan anak saya ini seperti apa,”ungkap ibu Yayu orang tua S saat ditemui awak media dirumahnya di kp.kebon pala Lengkong Kulon Pagedangan.
Ibu Yayu berharap disamping para orang tua yang anaknya melakukan bullying, dari pihak sekolah bisa membantu untuk pengobatan kerumah sakit dalam kasus patah tulang ini.
Memang semua ini musibah namun kalo ditangani oleh dokter yang ahli patah tulang tentu hasilnya pun lebih maksimal, karena setiap malam anak saya merintih kesakitan hingga saya tak tega melihatnya, untuk sementara anak saya masih ditangani alternatif ahli patah tulang,” tutur yayu.
Sementara humas SMPN 1 Pagedangan Bapak Slamet saat ditemui awak media disekolah mengatakan,” dari pihak sekolah dalam hal ini wali kelas S sudah menjembatani musyawarah antara orang tua pelaku bullying dengan orang tua korban.
Nantinya orang tua pelaku bullying ini akan membantu pengobatan alternatifnya.
Sedangkan dari pihak sekolah akan menindaklanjuti ulah para siswa yang melakukan perundungan ini, apa diberi peringatan (SP.1), nanti kita bahas lagi, yang jelas kejadian ini sangat disesalkan semua pihak,” tutur slamet.
Wartawan Citranews