KAB. CILACAP | Citranews.co.id – Sekian lama dinanti akhirnya pembangunan Pasar Kroya mulai dikerjakan, namun pembangunan yang baru berjalan itu terendus isu saling mengklaim sebagai pahlawan.
Isu mengklaim sebagai pahlawan pembangunan Pasar Kroya, Rinto bersama pedagang Pasar Kroya mengatakan sejarah akan menjawab siapa sesungguhnya pahlawan pembangunan Pasar Kroya. Sejarah itu bisa dilihat melalui jejak digital baik itu google maupun YouTobe.
Rinto menceritakan sejarah tercapainya pembangunan Pasar Kroya paska kebakaran, saat itu Rinto selalu menemani para pedagang yang berjuang agar pasar segera dibangun.
“Perjuangan untuk kecepatan pembangunan pasar yang dilakukan oleh para pedagang dimulai masa pemerintahan Sekda Drs Farid Ma’ruf”, Ucap Rinto, Minggu, (29/09/2024).
Rinto mengatakan saat itu pasar yang kebakar belum ada kejelesan kapan akan dibangun dan siapa yang membangun, karena hal itu saya bersama pedagang menemui Drs Farid Ma’ruf dan minta segara membangun Pasar Kroya, jawab Farid saat itu tidak mungkin Pasar Kroya dibangun karena ada kerjasama dengan pihak ketiga yang belum selesai.
Dan mulai dari situ para pedagang yang dikoordinir Bu Yuli dan Lisin tanpa merasa lelah mereka bersama LSM GMBI mendatangi PT. TDM dan temui Camat Kroya untuk apa, meminta pasar segera dibangun. Pedagang ingin bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah untuk menyampaikan pembangunan pasar.
Saya mencoba komunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo waktu itu. Kebetulan kami punya masalah jalan depan rumah yang perjuangannya waktu itu juga sangat melelahkan.
Para pedagang berdialog dengan Gubernur, bertepatan waktu Ganjar Pranowo datang ke Cilacap. Walaupun pertemuan itu sempat hampir dihentikan oleh kepolisian karena kedatangan Ganjar Pranowo diduga akan didemo oleh para pedagang Pasar Kroya.
Setelah rangkaian itu kami mendesak Awaluddin Muuri sebagai Sekda baru yang didampingi oleh Wijaya selaku asisten 2 agar Pasar Kroya cepat dibangun. Jawab Awaluddin saat itu harus melakukan gugatan di pengadilan terlebih dahulu.
Para Bakul Pasar Keroya Bersatu (BPKB) bersama LSM GMBI melalui audiensi berkali-kali diruang Sekda dan demo dihalaman kantor Bupati terus menyuarakan mendesak Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk memastikan pembangunan pasar segera dilakukan.
Para pedang memiliki legalitas hukum menjadi Bakul Pasar Keroya Bersatu (BPKB) muncul nama Bakul Kroya Bersatu (BKB) atas dasar permintaan pemerintah Cilacap saat itu. Bakul Kroya Bersatu datang menemui Adit Satria sebagai Anggota DPR RI meminta agar memperjuangkan pembangunan pasar.
Melalui perjuangan BPKB akhirnya membuahkan hasil, Pemerintah menggugat PT. TDM ke pengadilan, Adit Satria mendesak pemerintah pusat agar menganggarkan pembangunan Pasar Kroya tahun 2024 bisa dilakukan.
Saat itu juga Ganjar Gubernur Jawa Tengah memastikan akan meluncurkan anggaran 25 M untuk biaya rehap Pasar Kroya. Dan itu disampaikan oleh Pj. Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar.
Pj. Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar bertemu dengan BPKB mendengarkan keluhan pedagang, keluhan BKPB itu dibawa ke Jakarta untuk perkuat dugaan terealisasinya anggaran.
“Mungkin kalau aku ceritakan sejarah perjuangan Pasar Kroya masih panjang. Yang penting sekarang pasar mulai dibangun jangan sampai mengklaim ini perjuanganku karena banyak pihak yang terlibat memperjuangkan”, kata Rinto.
Rinto mengatakan sesungguhnya selain jejak Google dan YouTube juga
Umar Said, Wijaya, Camat Kroya, UPT Pasar Kroya dan Pemerintah Kabupaten Cilacap termasuk Awaluddin Muuri sebagai Sekda saat itu sangat tahu siapa pahlawan pembangunan pasar.
“Hanya saja sangat disayangkan Awaluddin Muuri yang hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Pasar Kroya tidak menceritakan sejarah itu. “Padahal kita itu dituntut untuk tidak melupakan sejarah”, ucap Rinto.
Jos.
Kepala Biro
