TANGSEL||Citranewsindonesia.com– Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan berkolaborasi bersama Pemkot Tangsel dan MUI Tangsel dalam acara Tarhib Ramadhan dan Tangsel Berdzikir Lawan Covid-19, Selasa (21/04/2020) bertempat Ruang Walikota Tangsel.
Acara yang disiarkan secara Live Streaming di Youtube, Facebook, dan Instagram Kemenag, Pemkot, dan MUI Tangsel tersebut dihadiri oleh Walikota dan Forkompinda Tangsel, Kepala Kantor Kemenag Tangsel, MUI Tangsel, dan diikuti serta disaksikan oleh masyarakat Tangsel.
Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rojak, dalam sambutannya mengatakan acara tersebut dalam rangka berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT agar wabah Covid-19 segera berakhir dari Indonesia.
“Acara ini sebagai bentuk ikhtiar batin, ikhtiar ruhani dari pemerintah di Kota Tangsel agar Covid-19 segera berakhir. Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk berkumpul, maka acara ini diadakan secara streaming dan dapat diikuti oleh masyarakat Tangsel,” tuturnya.
Wabah Covid-19 yang melanda seluruh dunia, tambahnya, bisa menjadi cobaan, peringatan, dan ujian kepada umat Islam.
“Sesaat lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, kami mengajak seluruh masyarakat Tangsel khususnya, untuk selalu berdoa agar wabah Covid-10 segera berlalu,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, mengajak masyarakat Tangsel untuk selalu berdoa dari rumah masing-masing dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
“Wabah Covid-19 ini tentunya terjadi atas izin Allah, semua pasti ada hikmahnya. Kita harus tetap berikhtiar agar wabah ini cepat berlalu,” ujarnya.
Dirinya juga mengucapkan selamat beribadah puasa dan mohon maaf lahir batin seraya mengajak masyarakat Tangsel untuk meningkatkan ibadah di rumah masing-masing.
Dzikir dan Doa dipimpin oleh KH. Cholisudin Yusa dari MUI Tangsel, dan ceramah disampaikan oleh KHR. Syarif Rahmat, pimpinan Pondok Pesantren Ummul Qura, Pamulang, Tangsel.
Dalam ceramahnya, KHR. Syarif Rahmat mengajak umat Islam untuk taat kepada pemimpin dan ulama.
“Yang dilarang bukan sholat Jum’atnya, bukan sholat tarawihnya, tapi yang dilarang penyebaran virusnya lewat perkumpulan,” ujarnya.
Dirinya menegaskan apa yang dikatakan oleh pemimpin dan ulama harus ditaati.
“Yang bicara ini kumpulan ulama sedunia, jangan merasa paling besar hingga menyalahi himbauan ulama sedunia,” tegasnya.
Mari kita sambut bulan suci Ramadhan dengan suka cita, dengan banyak beribadah dan berdoa di rumah masing-masing. Semoga ikhtiar dan doa yang kita panjatkan diijabah oleh Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Mengabulkan Doa. (#af_m)
***