TANGSEL | Citranewsindonesia.com – Untuk peningkatan mutu persampahan dan penataan yg lebih baik dan maksimal, maka ada empat proyek yang dikerjakan di lokasi TPA Cipeucang oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Tangerang Selatan hingga akhir tahun 2019 lalu. Di antara Keempat proyek tersebut adalah pembuatan Sheetpile, Jembatan, Landasan dan Timbangan dengan menggunakan APBD Tangsel TA 2018. Tetapi sangat disayangkan pada minggu lalu (Jum’at , 20/5/2020) salah satu proyek tersebut jebol/ longsor yang di duga Sheetpile yang dibuat dengan ukuran 500 Meter x 13 Meter, jebol nya diakibatkan oleh beberapa faktor.
Apapun yang menjadi faktor penyebab terbukti telah merugikan masyarakat luas. Karena itu jebol nya sheetpile di lokasi TPA Cipeucang menjadi sorotan tajam dan kritikan pedas dari sebagian elmen masyarakat sekitar dan di luar Tangsel. Tetapi meskipun pihak Kontraktor PT. Ramaijaya Purnasejati masih bertanggung jawab atas musibah ini (sesuai perjanjian), hal ini menunjukkan kalau kurang nya kwalitas bangunan sheetpile. Mungkin karena waktu pembangunan yang terburu buru atau mungkin mendesak hingga hasil dari pembangunan nya terkesan asal jadi hingga hasil akhir tak sesuai harapan.
Semula pembangunan tersebut sangat di harapkan mampu mendukung serta memenuhi fasilitas TPA(Tempat Pembuangan Akhir ) sampah yang ada di wilayah kita Tangsel yang mumpuni dan ramah lingkungan sesuai Standart Operational Persampahan, namun dengan terjadi nya musibah ini harapan tersebut seakan lenyap, masalah ini akan menjadi beban bersama dan PR untuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan kedepan nya.
Sekretaris DLH Tangsel Yepi Suherman ditengah kesibukannya mengatakan pada media, “Kadis LH Tangsel, Toto Sudarto dan tim sudah cek lokasi saat musibah terjadi. Kami siap bertanggung jawab atas musibah ini, kami mengambil hikmah dari musibah longsor nya sheetpile TPA Cipeucang. Bantuan dari pusat sangat kami harapkan”, tutur Yepi
Kami juga sangat membutuhkan beberapa alat berat untuk mengangkat sampah yang terjun ke aliran sungai Cisadane, diperkirakan ada sekitar 100 Tonase sampah menutupi aliran sungai. Kemudian kami harus angkat dan pindahkan reruntuhan sheetpile ketempat yang aman, alat berat di Tangsel terbatas jumlah dan jenis nya.
“Untuk itu kami butuh bantuan dari pusat sebagai langkah awal pembersihan material pasca longsor. Insya Allah dalam tempo satu minggu sampah dan reruntuhan beton sheetpile selesai diangkat. Pencemaran air Sungai Cisadane maupun sumbatan nya akan segera normal kembali minggu ini”, demikian ungkap Yepi.
“Kami juga akan memperketat SOP, dari internal DLH hingga di lingkungan masyarakat. Mari kelolah sampah dengan baik ,bijak dan jangan saling menyalahkan, DLH dibawah pimpinan Kadis Toto Sudarto terus berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan Kota Tangsel yang bersih, sehat, aman dan nyaman. Untuk itu kami butuh dukungan dan kesadaran dari masyarakat luas untuk serius menjaga lingkungan nya. Di mulai dari pengumpulan sampah, pengangkutan hingga pembuangan akhir”, demikian pungkas Yepi.
Pada kesempatan terpisah, Prasetyo (Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman) Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI mengatakan,” langkah yang akan kami tempuh dari pantauan problem tersebut diatas antara lain, kami bantu DLH Tangsel untuk membersihkan air dengan mengangkat sampah dan reruntuhan sheetpile hal ini agar aliran air sungai tidak lebih lama tercemar nya Lalu akan kami perkuat tanggul disekitaran lokasi TPA Cipeucang” , pungkas Prasetyo.
“Kami juga menilai kondisi TPA Cipeucang kedua landvilenya sudah over kapasitas, pada tahun ini akan dibangun landvile ke tiga (TA. 2020 – 2021) dengan pagu anggaran sebesar RP. 36. 000. 000. 000,- (Tiga Puluh Enam Milyar Rupiah). Kota Tangsel juga sedang konsen untuk melaksanakan proyek bio gas pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dari pemerintah pusat. Untuk itu kita sangat perlu mendapat kan dukungan dari pemerintah pusat (Kementrian Keuangan, Kementerian PUPR, Kementrian Koordinator Maritim) dan Pemda nya. Untuk pengerjaan tanggul di sungai, nanti nya akan dibuat oleh DLH Tangsel dan Dirjen Sumber Air Kementerian PUPR”, demikian ungkap Prasetyo, pada media di lokasi TPA Cipeucang.
(Anton /adv)
***