BANTEN | Citranewsindonesia.com – Mantan Wakil Gubernur Andika Hazrumy mengungkapkan Provinsi Banten memiliki sejumlah potensi daerah yang untuk pengelolaanya membutuhkan pola kolaburasi hexa helix.
“Banten memiliki beragam potensi daerah yang sangat potensial untuk terus dikembangkan sebagai daya dukung pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Andika saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Hukum (Fisipkum) Universitas Serang Raya (Unsera), Kamis (16/03/2023).
Potensi daerah dimaksud, kata dia, mulai dari sektor industri khususnya industri pengolahan, pariwisata, industri kreatif, kuliner, pertanian, perikanan dan kelautan.
Untuk dapat mendukung capaian pembangunan dan pembentukan identitas kompetitif, kata dia, diperlukan kebijakan penganggaran dan perencanaan yang berorientasi pada sintesis brand management dengan fokus utama pada aspek pariwisata, merek, kebijakan, investasi, budaya dan pembangunan sumber daya manusia.
Pada tingkatan ini, lanjutnya, bukan lagi kolaborasi triple helix yang diperlukan akan tetapi hexa-helix diperlukan yang merupakan kolaborasi akademisi, Industri, masyarakat, media massa, pemerintah daerah dan wisatawan.
Andika menjelaskan, sebelumnya berkembang pola kolaburasi triple helix yang banyak dilakukan pemerintah daerah dalam mengembangkan daerahnya. Kolaburasi triple helix sendiri kata Andika mengarah kepada pembangunan daerah berbasis pengetahuan.
Pemprov Banten di masa dirinya menjabat wagub, kata Andika juga telah melakukan pola kolaburasi triple helix tersebut. Saat itu, kata dia, untuk mengoptimalkan capaian indikator makro Provinsi Banten diperlukan kerja bersama antara Pemerintah Daerah, Universitas dan Industri dalam berbagai bidang melalui riset dan pengembangan budaya inovasi daerah.
Mulai dari bidang pendidikan untuk penguatan dimensi pendidikan dalam IPM, pengembangan ekonomi masyarakat, pariwisata, pertanian dan ketenagakerjaan.
“Masing-masing pihak dalam triple helix menjadi akselerator dalam pembangunan sumber daya manusia,” ujarnya.
Pengetahuan, keterampilan dan kapasitas SDM, kata dia, menjadi fokus perhatian utama triple helix melalui berbagai bentuk kajian atau penelitian. Pusat penelitian dan inovasi daerah, pelatihan kerja, pengembangan program teaching factory dan project based learning di kampus dilakukan.
Pemerintah daerah sendiri, lanjutnya, sebagai pembuat kebijakan daerah yang diimplementasikan dalam berbagai program dan kegiatan pembangunan. “Adapun universitas sebagai pusat pengembangan penelitian dan industri sebagai penyedia kebutuhan layanan masyarakat,” imbuhnya.
“Jadi di triple helix ini ada suatu perangkat adhoc secara ex-officio dibentuk untuk mengelola berbagai program dan kegiatan,” ujarnya.
Andika mencontohkan, angka TPT atau tingkat pengangguran terbuka Provinsi Banten adalah merupakan akumulasi TPT Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
Dampak pandemi COVID-19, TPT Banten pada tahun 2020 meningkat. Berbagai bentuk produktivitas ekonomi di daerah termasuk sektor investasi dan pariwisata diharapkan dapat menyerap tambahan kesempatan kerja baru. Dengan penciptaan lapangan kerja sektor informal diharapkan semakin meningkat.
“Kolaborasi triple helix saat itu dilakukan melalui program teaching factory dan berbagai pola pembelajaran project base learning diharapkan dapat menekan angka TPT,” paparnya.
***